Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 10 BAB 4 Hikayat Cerita Rakyat

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 BAB 4 Melestarikan Nilai Kearifan Lokal Melalui Cerita Rakyat - Rangkuman / ringkasan materi BAB 4 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 ini diambil dari  E-Modul Bahasa Indonesia Kelas 10 Revisi 2020.

Didalam BAB 4 Teks Hikayat dijelaskan pokok pembahasan yang terdiri dari :
  • Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Hikayat
  • Isi yang Terkandung dalam Hikayat
  • Membandingkan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Cerita Rakyat dan Cerpen
  • Mengembangkan Cerita Rakyat (Hikayat) ke dalam Bentuk Cerpen



A. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Hikayat



Hikayat ini termasuk ke dalam jenis cerita rakyat. Jenis cerita ini bervariasi, di antaranya, dongeng, legenda, mitos, dan masih banyak lainnya. Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang atau sekadar untuk meramaikan pesta.

Hikayat berfungsi untuk menumbuhkan jiwa kepahlawanan, kepentingan didaktis, dan sarana hiburan. Nilai-nilai merupakan unsur ekstrinsik yang mempengaruhi karya sastra dari luar cerita yaitu atas pengaruh pengarangnya.

Perbedaan amanat dan nilai-nilai pada karya sastra adalah amanat merupakan pesan yang akan disampaikan pengarang lewat karyanya sedangkan nilai merupakan tuntunan perilaku atau hidup sesorang. Oleh karena itu, nilai-nilai biasanya tampak pada karakter tokoh yang diciptakan oleh pengarang cerita tersebut.

Macam-Macam Nilai
  • Nilai Moral adalah nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila atau kepada baik buruk tingkah laku.
  • Nilai Sosial adalah nilai yang berkaitan dengan norma yang berada di dalam masyarakat. Oleh karena itu, nilai sosial dapat juga disebut nilai kemasyarakatan.
  • Nilai Budaya adalah nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.
  • Nilai Edukasi adalah nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari baik ke buruk (pengajaran). Nilai edukasi dapat juga disebut nilai Pendidikan.
  • Nilai Religius adalah nilai yang berkaitan dengan tuntutan beragama. Nilai religius dapat juga disebut nilai agama.


B. Isi yang Terkandung dalam Hikayat



Ciri-Ciri Hikayat :
  • Berpusat atau bercerita tentang kerajaan (istana sentris)
  • Tak diketahui nama pengarangnya (anonim)
  • Mengandung banyak nilai, terutama nilai moral
  • Cerita hanya seputar peperangan antarkerajaan, keajaiban, kekuatan gaib, serta percintaan (statis)
  • Selalu berakhir dengan kemenangan tokoh utama (happy ending)

Struktur Hikayat :
  • Abstrak. Abstrak ini sifatnya optional, yaitu boleh ada dan boleh juga tidak.Bagian ini bisa saja tidak ada dalam hikayat.
  • Orientasi atau setting, berisi informasi mengenai latar kisah atau peristiwa. Informasi yang dimaksud berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan mengapa.
  • Komplikasi berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis, menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Dalam bagian ini berisi konflik yang menjadi daya tarik dalam sebuah cerita.
  • Resolusi, beriai pernyataan kesimpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini juga berisi konflik yang mulai mereda dan sering disebut bagian pemecahan masalah.
  • Koda merupakan kata-kata penutup yang berfungsi sebagai kesimpulan ataupun penegasan kembali tentang pesan-pesan penting yang terkandung dalam isi hikayat. Bagian ini juga termasuk optional.

Rekonstruksi Isi Hikayat :
Bolehkah menulis ulang cerita rakyat, khususnya hikayat? Boleh, namun syaratnya, sebagai berikut : 
  • Menuliskan sebelum cerita dimulai, yaitu cerita ini ditulis ulang oleh ….
  • Mencari dan mengartikan kata-kata arkais yang ditemukan
  • Menggunakan bahasa yang dikenal oleh masyarakat agar cerita melekat pada pembacanya.
  • Memperhatikan tujuan utama dari hikayat, yaitu pesan/ amanat. Pesan/ amanat tidak boleh menyimpang dari cerita aslinya dan nilai-nilai dalam hikayat.
  • Tidak ada perubahan tokoh, latar, dan alur. Hal itu harus dipertahankan dari aslinya.
  • Mencatat pokok-pokok cerita yang ada dalam setiap bagian peristiwanya.


C. Membandingkan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Cerita Rakyat dan Cerpen



Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas disetiap bangsa yang mempunyai kultur budaya yang beraneka ragam yang mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.

Karakteristik Cerita Rakyat
  • Kemustahilan. Salah satu ciri cerita rakyat/hikayat adalah kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa maupun dari segi cerita. Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak bisa dinalar.
  • Kesaktian. Selain kemustahilan, seringkali dapat kita temukan kesaktian para tokoh dalam cerita rakyat/hikayat.
  • Anonim. Salah satu ciri cerita rakyat, termasuk hikayat, adalah anonim. Anonim berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang.
  • Istana Sentris. Cerita rakyat/ hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan.
  • Penyebarannya secara lisan.
  • Tradisional. Mempertahankan kebiasaan masyarakat jaman dulu atau adat istiadat.

Gaya Bahasa Cerita Rakyat :
Gaya bahasa atau penggunaan bahasa cerita rakyat biasanya menggunakan bahasa melayu klasik. Ciri bahasa yang dominan dalam cerita sejarah/ hikayat adalah :
  • Menggunakan majas. Penggunaan majas bertujuan agar cerita lebih menarik.
  • Banyak menggunakan konjugsi pada setiap awal kalimat
  • Menggunakan kata arkais. Meskipun bahasa yang digunakan dalam cerita rakyat bahasa Indonesia (berasal dari bahasa Melayu), tidak semua kata dalam cerita rakyat dijumpai dalam bahasa Indonesia sekarang. Kata-kata dalam hikayat sudah jarang digunakan atau bahkan sudah asing disebut sebagai kata-kata arkais.
  • Mengungkapkan sesuatu yang mustahil atau tidak masuk akal. Hal ini ditandai oleh tokoh-tokohnya yang melakukan kegiatan yang tidak masuk akal. Misalnya dapat berbicara dengan binatang, bisa memasak di telapak tangan, bisa terbang dan lain-lain.

Cerita pendek adalah cerita berpusat pada satu tokoh dan situasi tertentu dimana ada puncak masalah (klimaks) dan penyelesaiannya. Selain itu, di dalam cerita pendek atau cerpen terdapat kurang dari 10.000 kata saja, sehingga cenderung singkat dan padat.

Penggunaan Bahasa Dalam Cerpen :
  • Menggunakan bahasa sugestif
  • Menggunakan bahasa yang naratif
  • Menggunakan kata kiasan, majas atau bersaya
  • Menggunakan kata sifat
  • Menggunakan kata ganti atau partisipan personal
  • Menggunakan keterangan
  • Bahasanya singkat, padat, intensif
  • Menggunakan konjungsi sebab akibat
  • Menggunakan kata istilah yang sesuai
  • Menggunakan kata kerja aksi

D. Mengembangkan Cerita Rakyat (Hikayat) ke dalam Bentuk Cerpen



Mengembangkan ceita rakyat menjadi cerpen perlu memerhatikan:
  • Memahami teks asli cerita sejarah
  • Mengembangkan cerita ke dalam kerangkan cerpen
  • Mengubah alur menjadi alur tunggal
  • Mempertahankan nilai-nilai yang ada pada cerita rakyat
  • Memerhatikan ketentuan penulisan yang sudah diatur dalam PUEBI.

Demikian informasi tentang Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 10 BAB 4 Hikayat Cerita Rakyat yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 10 BAB 4 Hikayat Cerita Rakyat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel