Struktur Kurikulum Merdeka

Penerapan Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan - Kurikulum Merdeka dirancang untuk semua jenjang mulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar sampai pendidikan menengah, baik di jalur formal maupun nonformal. Untuk melihat bagaimana Kurikulum Merdeka diimplementasikan di setiap jenjang, simak penjelasan berikut.

Bentuk struktur kurikulum Merdeka terdiri dari kegiatan intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler. Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara reguler/mingguan.

Tidak ada perubahan total jam pelajaran, hanya saja JP (jam pelajaran) untuk setiap mata pelajaran dialokasikan untuk dua kegiatan pembelajaran yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Jadi, jika dihitung JP kegiatan belajar rutin di kelas (intrakurikuler) saja, memang seolah-olah JP-nya berkurang dibandingkan dengan Kurikulum 2013. Namun, selisih jam pelajaran tersebut dialokasikan untuk projek penguatan profil Pelajar Pancasila.




Projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan melatih peserta didik untuk menggali isu nyata di lingkungan sekitar dan berkolaborasi untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu, alokasi waktu tersendiri sangat dibutuhkan guna memastikan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat berjalan dengan baik.

Untuk muatan lokal, satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik. Satuan pendidikan dan/atau daerah dapat mengelola kurikulum muatan lokal secara fleksibel. Muatan lokal dapat dilakukan melalui tiga metode yaitu dengan metode mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain, mengintegrasikan muatan lokal ke tema proyek penguatan profil Pancasila, atau mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler.


Penerapan Kurikulum Merdeka Pada PAUD



Di PAUD, pembelajaran menekankan bermain, belajar sebagai upaya membuat anak senang belajar, mulai mandiri dan menunjukkan perkembangan kognitif sosial, emosional, dan spiritual sesuai dengan tahapannya. Perbedaannya, kurikulum Merdeka mengedepankan kegiatan berliterasi, bukan mengajarkan anak untuk membaca. Tetapi guru menggunakan buku bacaan sebagai basis untuk merancang beragam kegiatan yang membuat anak menyukai dunia bacaan.


Misalnya membacakan buku, bercerita, atau bermain drama dan permainan untuk mengevaluasi tema yang ada di dalam sebuah buku. Implikasinya, satuan pendidikan perlu menyediakan buku bacaan yang menarik dan membantu keingintahuan anak. Ini perlu belajar menggunakan buku bacaan sebagai basis kegiatan bermain belajar.


Penerapan Kurikulum Merdeka Pada SD / MI



Untuk jenjang SD atau MI, Kurikulum Merdeka dirancang agar transisi berjalan lurus dengan pembelajaran di PAUD. Capaian Pembelajaran di awal kelas 1 tidak menuntut untuk bisa membaca dan menulis. Ini dilakukan agar guru PAUD tidak terbebani untuk mengajarkan calistung.

Struktur Kurikulum SD atau MI tidak banyak berubah kecuali IPA dan IPS digabungkan menjadi mata pelajaran IPAS. Selain mengurangi materi, Hal ini bertujuan untuk menekankan pada pemahaman tentang ilmu pengetahuan sebagai cara dalam melihat dan mengeksplorasi lingkungan, alam dan sosial budaya dalam keseharian.


Perubahan lain adalah pembelajaran berbasis projek sebagai kegiatan kokurikuler. Pembelajaran berbasis projek merupakan kegiatan yang kontekstual kolaboratif dan berorientasi pada penyelesaian problem atau pembuatan karya. Pembelajaran ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila.

Kurikulum Merdeka juga mengubah orientasi pembelajaran olahraga dan kesenian. Kedua mata pelajaran ini berorientasi pada praktik tanpa banyak teori. Olahraga berisi kegiatan untuk kebugaran dan kesenian berisi kegiatan berkarya untuk mengasah rasa seni. Karena itu tidak ada buku teks olahraga ataupun seni untuk murid.

Selain itu Kurikulum Merdeka SD atau MI mencakup bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan. Mapel ini dapat diterapkan oleh satuan pendidikan yang sudah memiliki SDM memadai. Implikasinya adalah guru perlu mempelajari secara lebih mendalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka serta elemen dan tahap perkembangan profil belajar Pancasila.


Penerapan Kurikulum Merdeka Pada SMP / MTs



Guru juga perlu menyusun rancangan pembelajaran berbasis projek yang akan diterapkan untuk jenjang SMP atau MTS. Perubahan utamanya adalah Informatika sebagai mata pelajaran wajib, mata pelajaran Informatika lebih menekankan pada penerapan berpikir logis dan sistematis alias berpikir computational.


Muatan mata pelajaran Informatika tidak menekankan aspek teknis dari teknologi informasi sehingga Informatika tidak harus diajarkan oleh guru berlatar belakang Informatika. Implikasinya, guru dengan latar belakang Informatika, matematika, atau IPA perlu disiapkan untuk memahami Capaian Pembelajaran dan metode pembelajaran untuk mapel Informatika. Sebagaimana pada jenjang SD mata pelajaran olahraga dan seni menekankan pada orientasi praktik. Untuk kedua mapel ini tidak ada buku teks untuk murid.

Untuk seni, satuan pendidikan dapat memilih setidaknya satu dan beberapa cabang seni yang tersedia. Pembelajaran berbasis projek mendapat porsi yang lebih banyak. Untuk merancang pembelajaran berbasis projek yang menjadi kegiatan kokurikuler tersendiri. 


Penerapan Kurikulum Merdeka Pada SMA / MA



Di jenjang SMA atau MA atau sederajat, Kurikulum Merdeka membawa cukup banyak perubahan, terutama tidak adanya peminatan IPA, IPS dan bahasa. Murid kelas 10 akan mengikuti semua mata pelajaran yang persis seperti ketika mereka masih SMP. Salah satu implikasinya adalah di kelas 10, mapel-mapel IPA yang tadinya terpisah sekarang menjadi satu mapel. Muatan fisika, biologi, dan kimia tetap ada namun menjadi bagian dari mapel IPA.

Satuan pendidikan dapat memilih untuk mengajarkannya secara terintegrasi, secara parallel, atau menggunakan sistem blok secara bergantian. Murid mempelajari semua mata pelajaran di kelas 10 agar dapat mengeksplorasi minat dan aspirasi karirnya. Murid tidak lagi langsung di kotakan kedalam peminatan IPA, IPS, dan bahasa yang nantinya bisa membatasi pilihan kuliah mereka.


Implikasinya, guru kelas 10 dan guru BK sangat berperan untuk memandu murid mengeksplorasi minat dan aspirasi karir. Di kelas 11 dan 12 selain mengikuti mapel umum, murid bisa memilih mata pelajaran yang diminati dari minimal dua kelompok mapel; kelompok mapel MIPA, kelompok mapel sosial-humaniora, kelompok mapel bahasa, dan kelompok mapel vokasi dan prakarya.

Idealnya, pilihan ini sejalan dengan minat dan aspirasi kuliah atau karirnya. Misalnya, jika Wayan ingin kuliah kedokteran ia bisa memilih mapel biologi dan kimia tanpa harus mengambil fisika dan matematika lanjutan. Wayan bisa juga mengambil bahasa Inggris lanjutan untuk menyiapkannya membaca buku-buku teks kedokteran berbahasa Inggris. Implikasinya, mungkin ada mata pelajaran kelas 11 dan 12 yang banyak diminati namun ada juga yang kurang diminati. Jika ada mata pelajaran yang peserta didiknya terlalu sedikit maka guru pengampu dapat menjadi Koordinator Project pembuatan profil pelajar Pancasila dan mengajar mata pelajaran lain.


Penerapan Kurikulum Merdeka Pada SMK



Pengembangan Kurikulum Merdeka untuk jenjang SMK bertujuan untuk menyiapkan siswa-siswi SMK agar siap menghadapi dunia kerja setelah mereka lulus. Perkembangan yang begitu cepat di dunia kerja menuntut pembelajaran di SMK yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap dinamika tersebut. Oleh karena itu, dalam Kurikulum Merdeka, industri dilibatkan secara aktif dalam pengembangan kurikulum mulai dari pemerintah pusat sampai dengan implementasi di SMK agar pembelajaran di SMK selaras dengan kebutuhan dunia kerja.

Struktur Kurikulum SMK menjadi lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran yaitu umum dan kejuruan. Dengan proporsi kelompok kejuruan yang meningkat menjadi 70%. Dalam proyek penguatan ke Pelajar Pancasila, terdapat tema wajib yang khusus dilaksanakan di SMK yaitu tema kebekerjaan. Tema ini bertujuan untuk membangun pemahaman antara pengetahuan yang didapatkan di ruang kelas dengan koordinasi real di dunia kerja, mengasah kesiapan kerja, serta meningkatkan kapabilitas siswa SMK sesuai dengan keahliannya.


Praktik kerja lapangan memiliki alokasi minimal enam bulan yang dilaksanakan di kelas 12 bagi SMK program 3 tahun; minimal 10 bulan di kelas 13 bagi SMK program 4 tahun. Pembelajaran berbasis projek diterapkan dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait agar mengasah kompetensi berpikir kritis, problem solving, komunikasi, dan kolaborasi siswa SMK.

Berbagai mata pelajaran pilihan juga diberikan agar siswa dapat mengasah kompetensi sesuai dengan rencana atau pasion mereka. Kurikulum Merdeka mendorong tercapainya kompetensi krusial untuk siswa-siswa SMK dan menyiapkan siswa-siswa SMK pada kehidupan selanjutnya, bekerja atau berwirausaha atau melanjutkan studi.

Dengan kurikulum ini pembelajaran SMK semakin selaras dengan dunia kerja guna menciptakan lulusan yang mumpuni, berkarakter, berkompeten dan dibekali dengan kualifikasi kerja.


Penerapan Kurikulum Merdeka Pada Pendidikan Kesetaraan



Kelompok pemberdayaan dan keterampilan mencakup keterampilan okupasional, fungsional, vokasional, sikap dan kepribadian Professional, dan jiwa wirausaha mandiri. Kelompok ini dikembangkan sesuai kebutuhan dan karakteristik pendidikan kesetaraan, serta berbasis profil pelajar Pancasila.

Capaian mata pelajaran wajib kelompok umum disusun mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dan sama dengan capaian pembelajaran jenjang Pendidikan formal serta wajib diberikan untuk semua peserta didik kesetaraan. Struktur Kurikulum Pendidikan Kesetaraan terdiri dari mata pelajaran kelompok umum dan pemberdayaan dan keterampilan.

Kelompok umum berisikan sejumlah mata pelajaran Wajib atau umum dan kelompok pemberdayaan dan ketrampilan. Khusus untuk mata pelajaran pemberdayaan dilaksanakan dalam bentuk Project penguatan profil pelajar Pancasila.

Capaian Pembelajaran atau CP dapat digunakan untuk semua peserta didik tanpa membedakan jenis disabilitas yang dimilikinya. Untuk Kurikulum Merdeka, cukup satu CP untuk semua ketunaan dengan pembeda pendekatan untuk setiap jenis disabilitas yang terlihat dalam alur tujuan pembelajaran.

Perlu diingat CP - CP di pendidikan khusus dibuat untuk peserta didik berkebutuhan khusus yang memiliki hambatan intelektual dengan hambatan penyerta lainnya. Fase yang digunakan untuk peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual menggunakan usia mental sebagai acuan.

Penentuan fase didasarkan pada hasil asesmen diagnostic. Untuk peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual dapat menggunakan CP yang sama dengan CP di sekolah reguler dengan modifikasi kurikulum.

Struktur kurikulum berfokus pada lifeskills dan kemandirian. Sehingga, muatan keterampilan memegang porsi terbesar baik di SMPLB maupun SMALB. Hal tersebut ditunjang dengan CP yang disusun berdasarkan SK3PD atau Standar Kompetensi Kerja Khusus Penyandang Disabilitas.

Agar  peserta didik dapat diakui skillnya di dunia kerja. Pada kurikulum Merdeka ini, kedudukan program berkebutuhan khusus diperkuat menjadi mata pelajaran wajib yang berdiri sendiri dijenjang SD sampai SMA. Implikasi dari kebijakan ini, satuan pendidikan perlu memperkuat relasi dengan dunia kerja serta penyiapan SDM yang mumpuni untuk program berkebutuhan khusus.

Pemerintah percaya kurikulum Merdeka akan membantu guru untuk merancang pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi murid. Pembelajaran yang menumbuhkembangkan murid secara holistic untuk menjadi pelajar Pancasila yang memiliki identitas keindonesiaan yang kuat dan siap menjawab tantangan masa depannya.


Demikian informasi tentang Struktur Kurikulum Merdeka yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Struktur Kurikulum Merdeka"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel