Rangkuman B.Indonesia Kelas 10 BAB 4 Kurikulum Merdeka

Ringkasan / Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 BAB 4 "Belajar Menjadi Negosiator Ulung" Kurikulum Merdeka - Pada bab ini akan lebih mendalami teks negosiasi melalui kegiatan menyimak, membaca, memirsa, menulis, dan mempresentasikan teks negosiasi.




Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 BAB 4 Kurikulum Merdeka



Negosiasi pada dasarnya merupakan kegiatan berunding atau tawar menawar untuk mencapai kesepakatan atau persetujuan bersama antara beberapa pihak. Kesepakatan tersebut merupakan hal yang disetujui bersama setelah mengatasi berbagai perbedaan atau perselisihan antara dua belah pihak.


A. Menyimak Kritis Teks Negosiasi

Kesepakatan antara kedua belah pihak merupakan tujuan negosiasi. Kedua belah pihak harus dapat saling menerima dan mengambil jalan tengah atau solusi yang ditawarkan. Keduanya tidak bersikeras pada kepentingan masing-masing. Untuk mencapai suatu kesepakatan, diperlukan juga cara dan teknik yang tepat agar kedua belah pihak dapat saling menerima penawaran.

Kedua belah pihak yang bernegosiasi kadang tidak selalu mencapai kesepakatan. Jika kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan, negosiasi tidak terjadi. Sekalipun demikian, kedua belah pihak sering kali mengupayakan negosiasi dengan menghadirkan pihak ketiga sebagai penengah.

Pihak penengah atau perantara dianggap pihak netral atau pihak yang tidak memiliki kepentingan apa pun. Akan tetapi, pihak tersebut biasanya diminta bantuannya untuk terlibat agar kedua belah pihak dapat menemukan solusi atau jalan keluar terbaik yang dapat diterima seluruh pihak.

Tidak mudah untuk mencapai suatu kesepakatan atau persetujuan kedua belah pihak. Ada faktor-faktor yang menentukan dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar kesepakatan kedua pihak dapat tercapai.

Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Negosiasi:
  • Bersedia kompromi menerima keinginan pihak lain.
  • Semua pihak tidak dirugikan.
  • Alasan disampaikan secara logis, jelas, tepat, dan sesuai dengan fakta.
  • Hasil kesepakatan dapat dilakukan secara langsung.
  • Pengajuan disampaikan dengan sopan, santun, dan baik.
  • Kedua pihak tidak saling memaksakan kehendak atau keinginan.
  • Mementingkan kepentingan bersama.


B. Menilai Informasi dan Membandingkan Isi Teks

Teks negosiasi dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Kalian dapat menemukan negosiasi dalam bentuk dialog berupa percakapan dengan kalimat langsung antara kedua belah pihak. Ada pula teks narasi yang merupakan penggabungan antara dialog dan narasi. Selain itu, kalian juga dapat menemukan teks negosiasi yang berbentuk surat, misalnya surat penawaran.

Sebagai sebuah teks, teks negosiasi memiliki struktur sendiri, yaitu :
  • Orientasi
  • Pengajuan
  • Penawaran
  • Persetujuan.


C. Memahami Unsur Kebahasaan dalam Teks Negosiasi

Setiap teks memiliki ciri kebahasaannya sendiri-sendiri. Beberapa unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks negosiasi adalah sebagai berikut :

1. Pronomina/kata ganti

Pronomina adalah kata ganti orang. Hal ini sering digunakan dalam teks negosiasi berbentuk dialog. Contoh Promina :
  • Penjual : “Selamat pagi. Mau cari pakaian jenis apa, Bu?”
  • Pembeli: “Saya mencari pakaian seragam untuk anak sekolah. Apakah ada?”

2. Kalimat langsung

Dalam teks berbentuk dialog, hampir seluruh teks negosiasi berbentuk kalimat langsung. Kalimat langsung ialah kalimat yang langsung disampaikan penutur melalui dialog. Umumnya ditandai dengan tanda kutip. Contoh Kalimat Langsung sebagai berikut.
  • Pembeli: “Permisi, di sini jual tas juga?”
  • Penjual: “Iya, silakan bisa dipilih-pilih dulu.”
  • Pembeli: “Untuk tas ransel yang ini berapa ya?”

3. Kalimat deklaratif dan interogatif

Kalimat pernyataan yang menyatakan suatu informasi atau berita dikenal dengan kalimat deklaratif. Adapun kalimat interogatif merupakan kalimat yang menanyakan sesuatu. Contoh kalimat deklaratif dan interogatif dalam teks negosiasi adalah sebagai berikut :
  • Pembeli : “Pak, saya mau mencari sayur bayam ada?”
  • Penjual : “Tentu ada Bu, silakan. Bayamnya baru datang dari Bandung, Bu.”

4. Kalimat persuasif

Kalimat persuasif merupakan kalimat yang bertujuan membujuk, menarik perhatian, atau memengaruhi. Berikut contoh dalam teks negosiasi :
  • Pembeli: “Harga mangga ini kok mahal sekali, Bang?”
  • Penjual: “Ini mangga kualitas terbaik, Bu. Harganya jadi sedikit mahal. Mangga ini baunya harum, rasanya sangat manis, dagingnya tebal dan lembut. Saya jamin Ibu tidak akan kecewa jika membelinya.”

5. Tuturan pasangan

Tuturan pasangan merupakan bentuk tanya jawab antara pembicara dan lawan bicara. Dalam hal ini, tuturan pasangan merupakan bentuk respons atau tanggapan dari tuturan yang disampaikan pembicara. Adapun tuturan pasangan yang sering ditemui dalam teks negosiasi adalah sebagai berikut.
  • Mengucapkan salam - membalas salam;
  • Bertanya - menjawab atau tidak menjawab;
  • Meminta tolong - memenuhi atau menolak permintaan tolong;
  • Meminta - memenuhi atau menolak permintaan;
  • Menawarkan - menerima atau menolak tawaran; dan
  • Mengusulkan - menerima atau menolak usulan.


D. Menulis Teks Negosiasi Berbentuk Naratif

Teks negosiasi tidak hanya berbentuk dialog atau percakapan. Kalian juga bisa menemukan teks negosiasi yang berbentuk naratif (cerita).

Ada beberapa tahapan proses menulis. Begitu pula proses menulis teks negosiasi, ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang dapat kalian lakukan. Untuk itu, berikut ini langkah-langkah yang dapat kalian lakukan untuk menulis teks negosiasi.

1. Tentukan tema/topik. Pilihlah satu topik menarik berdasarkan pengalaman atau pengamatan kalian di lingkungan sekitar atau pada peristiwa yang pernah kalian dengar dan ketahui.

2. Menentukan pihak yang terlibat Penentuan pihak yang terlibat dalam teks negosiasi didasarkan pada tema yang dipilih.

3. Menentukan perbedaan kepentingan antara dua pihak. Tujuan negosiasi adalah mencari kesepakatan atau persetujuan antara dua pihak. Oleh karena itu, perbedaan antara dua pihak yang terlibat harus muncul terlebih dahulu.

4. Menentukan kesepakatan antara dua belah pihak. Dalam teks negosiasi, perbedaan pandangan antara dua belah pihak dapat diselesaikan dengan adanya kesepakatan yang menguntungkan dua belah pihak.

5. Menyusun kerangka teks. Penyusunan kerangka berfungsi sebagai dasar dalam pengembangan teks secara lengkap dan utuh. Kerangka teks negosiasi harus disesuaikan dengan kelengkapan struktur bagian-bagian teks.

6. Mengembangkan kerangka menjadi teks utuh. Pada tahap ini, kalian dapat mengembangkan kerangka menjadi sebuah tulisan yang utuh. Kalian dapat mulai menyusun kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf hingga membentuk suatu kesatuan dan tulisan utuh.

7. Merevisi kembali hasil tulisan utuh. Hasil tulisan yang dikembangkan sebelum dipublikasikan perlu ditelaah kembali untuk mendapatkan sebuah tulisan yang sempurna dan menarik.

8. Publikasikan. Setelah melalui proses revisi dan sunting, selanjutnya kalian dapat mulai memublikasikan tulisan kalian. Publikasi dapat dilakukan melalui media sosial, majalah dinding sekolah, tabloid sekolah, blog, atau laman pribadi. Agar lebih menarik, lengkapi tulisan kalian dengan gambar, foto, video, infografik, atau peta pikiran.


E. Mempresentasikan Teks Negosiasi

Setelah mampu memahami dan menulis teks negosiasi, kalian dapat mempresentasikan hasil karyamu kepada teman-teman lainnya. Untuk metode presentasi yang dipilih, kalian dapat menggunakan metode bermain peran (role playing). Sebelumnya, kalian perlu menyiapkan naskah atau teks negosiasi yang telah ditulis. Adapun langkah-langkah bermain peran adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan skenario peristiwa. Pada tahap pertama, kalian perlu memberi penjelasan terhadap tahapan peristiwa yang terdapat pada teks negosiasi. Urutan kejadian pada naskah teks negosiasi perlu direncanakan dengan baik.

2. Mempelajari karakter peran. Karakter peran dalam teks negosiasi tidak serumit pementasan drama. Dalam hal ini, kalian hanya perlu tampil sebaik mungkin dan berperan sebagai pihak-pihak yang terlibat dalam teks negosiasi tersebut.

3. Menentukan pemeran. Pilih pemeran sesuai dengan jumlah pihak yang terlibat dalam naskah teks negosiasi. Beberapa teman kalian dapat terlibat sebagai pemeran pembantu.

4. Menata panggung/latar dan peralatan pendukung. Penataan panggung atau latar untuk bermain peran disesuaikan dengan naskah teks negosiasi, misalnya latar di kelas maka perlu disiapkan meja dan kursi sebagai peralatan pendukung atau alat peraga.

5. Berlatih. Latihan diperlukan untuk meminimalisasikan kesalahan dalam pelaksanaan bermain peran. Latihan dapat dilakukan beberapa kali dengan teman kelompok untuk membiasakan menghafal naskah, menghilangkan demam panggung, dan melancarkan pengucapan.

6. Melakukan pemeranan. Dalam tahap ini, kalian diharuskan tampil sesuai dengan naskah teks negosiasi yang kalian susun. Upayakan tampil dengan maksimal dan sebaik mungkin.

7. Diskusi dan evaluasi. Kegiatan diskusi berupaya untuk memberi penilaian terhadap kualitas pemeranan dan memberikan saran masukan untuk perbaikan lebih lanjut pada penampilan selanjutnya.


Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka BAB lainnya dapat dilihat dengan cara klik gambar berikut :



Demikian informasi tentang Rangkuman B.Indonesia Kelas 10 BAB 4 Kurikulum Merdeka yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Rangkuman B.Indonesia Kelas 10 BAB 4 Kurikulum Merdeka"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel