Capaian Pembelajaran Bahasa Bali Kurikulum Merdeka


Pengembangan muatan lokal Bahasa dan Sastra Bali dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: (a) menjamin kesinambungan pemakaian Bahasa, Aksara dan Sastra Bali, (b) mengembangkan kebudayaan daerah sebagai bagian dari kebudayaan Nasional, (c) memantapkan kedudukan dan fungsi Bahasa, Aksara dan Sastra Bali, (d) melestarikanBahasa, Aksara dan Sastra Bali.

Pembinaan, pengembangan dan pelestarian Bahasa, Aksara dan Sastra Bali tersebut dilakukan dengan berbagai cara antara lain dalam bentuk muatan lokal Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah Tingkat Atas.

Pentingnya pengembangan muatan lokal Bahasa Bali, karena Bahasa Bali adalah sebagai bahasa daerah dan merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Bali yang berfungsi sebagai bahasa komunikasi antar masyarakat Bali. Dalam kebijakan bahasa Nasional, fungsi bahasa daerah ditetapkan sebagai: (1) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) alat komunikasin di dalam keluarga dan masyarakat daerah, (4) sebagai sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia, dan (5) sebagai pendukung sastra daerah dan sastra Indonesia.

Dalam hubungannya dengan fungsi bahasa daerah sebagai: (1) pendukung bahasa Indonesia, (2) bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia atau pelajaran lain, dan (3) sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia.




A. Capaian Pembelajaran Bahasa Bali Fase A (Kelas I - II SD)



Pada akhir Fase A, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Peserta didik mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi secara santun. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Untuk kelas I yaitu : tata cara makenalan, angka, adan dina, adan undagan kulawarga, pangalaman, adan warna, piranti masekolah, piranti makedas-kedas, adan beburon, adan entik- entikan, adan–adan dauh (waktu) dan adan bencana, satua Bali, dan sekar rare.

Topik untuk kelas II yaitu: parilaksana idup adung, adan plalian, tata cara matakon, geginan dadi murid, adan dauh (lanturan), parilaksana idup bresih lan sehat, piranti makedas- kedas, pengalaman, kruna matungkalik (tarap kosa kata), adan ubuh-ubuhan, adan woh- wohan, angka 1 – 25, tata cara nyaga keselamatan, dan arah mata angin, satua Bali, dansekar rare.


B. Capaian Pembelajaran Bahasa Bali Fase B (Kelas III - IV SD)



Pada akhir Fase B, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Peserta didik mampu memahami dan menyampaikan gagasan dari teks informasional, memahami penokohan dan pesan dari teks narasi.

Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam kerja kelompok dan diskusi. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Topik untuk kelas III yaitu:tata cara beburon endah, amah-amahan beburon, parinama pahan etik-entikan, adan panak beburon, angka 1 – 50, aksara bali wianjana, adan masa (cuaca), kruna len raos (terapan/konteks), pangangge suara, angka aksara Bali 1 – 10, dan kruna matungkalik (terapan kosa kata), satua Bali, dan sekar alit (pupuh Mijil).

Topik untuk kelas IV yaitu: pangangge tengenan, gantungan lan gempelan (pengenalan untuk 1 kata), kruna kahanan awak, angka 1 - 100, parinama swagina, pupuh pucung, gantungan lan gempelan (lanturan), cecimpedan, kruna dwi lingga (terapan kosa kata), pariwata ring bali, pasang aksara bali (ra répa lan la lenga) satua Bali, dan sekar rare. Peserta didik mampu membaca dengan fasih.


C. Capaian Pembelajaran Bahasa Bali Fase C (Kelas V - VI SD)



Pada akhir Fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis.

Topik untuk kelas V yaitu : Basa Alus Anggasarira lan kawigunane, Uger-uger pangangge Tengenan, Basa Alus Ajeng-ajengan, Pupuh Maskumambang, Angka 1 – 200, Tata Cara Sasuratan Huruf Kapital, Pangangge Ardasuara (Kata), lan rangkepan Wianjana (nc lan nj), Parinama Prabot ring Carik, dan Prabot ring Paon, puisi Bali Anyar (tahap pengenalan).

Topik kelas VI yaitu : Pangangge Ardasuara (Lanturan), Tatacara nyurat Nyurat Kruna Lingga lan Tiron, Anggah-ungguhing Basa, Pangangge Ardasuara (kalimat), parinama Angka 1 – 1000, kruna wilangan papasten, Pupuh Ginanti, Beladbadan, dan Soroh Lengkara (pidarta, pitaken, pituduh), satua Bali dan puisi Bali Anyar yang dikenali dalam teks narasi dan informasional.

Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan keterampilan.


D. Capaian Pembelajaran Bahasa Bali Fase D (kelas VII, VIII, IX SMP)



Pada akhir Fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik secara kritis dan kreatif mampu memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, atau mencipta informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam : Bebaosan (Gatra Bali, Pidarta, Ugrawakya), Anggah Ungguhing Basa, Tata Kruna (wangun kruna, wewangsan kruna), Tata Lengkara, Wacana (karangan bebas, Satua, wiracarita), Paribasa (Wewangsalan, Peparikan,Sesenggakan), Puisi Bali Anyar, Prosa Bali Anyar (Cerpen), Sekar Alit (Maskumambang, Ginada, Sinom), Membaca Aksara Bali, Menulis Aksara Bali dengan berbagai media (kertas, Software, lontar, Baligrafi). Peserta didik mampu menyintesis, memanipulasi, presisi, artikulasi gagasan dan pendapat dari berbagai sumber.

Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara mandiri kritis, dan etis.


E. Capaian Pembelajaran Bahasa Bali Fase E (kelas X SMA/ SMK)



Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik secara kritis dan kreatif mampu memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, atau mencipta informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam : Anggah Ungguhing Basa, Pidarta, Wacana Singkat Berbahasa Bali, Puisi Bali Modern, Sekar Alit ( Durma, Dangdang Gula, Pangkur), Cerpen, Paribasa Bali (Sesonggan, Sesenggakan, Sloka, Sesapan), Aksara Bali dalam berbagai media .

Peserta didik mampu menyintesis, memanipulasi, presisi, artikulasi gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara mandiri kritis, dan etis.


F. Capaian Pembelajaran Bahasa Bali Fase F (kelas XI, XII SMA/ SMK)



Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik secara kritis dan kreatif mampu memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, atau mencipta informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam : Anggah Ungguhing Basa, Sembrama Wacana, Dharma Wacana, Sekar Madya, Sekar Agung, Paribasa Bali ( Sesawangan, Pepindan, Sesemon, Sesimbing), Puisi, Drama Bali, gancaran (prosa), Aksara Bali dalam berbagai tujuan.

Peserta didik mampu menyintesis, memanipulasi, presisi, artikulasi gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara mandiri kritis, dan etis.

Untuk lebih jelas dan lengkapnya, silahkan unduh pada tautan berikut :

Teman-teman bingung cara unduhnya? Silahkan simak Cara Unduh Dokumen di Website.

Capaian Pembelajaran (CP) Seluruh Mata Pelajaran lainnya dapat dilihat secara lengkap dengan cara klik gambar berikut :



Demikian informasi tentang Capaian Pembelajaran Bahasa Bali Kurikulum Merdeka yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Capaian Pembelajaran Bahasa Bali Kurikulum Merdeka"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel