Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa Timur & Madura Kurikulum Merdeka


Bahasa daerah memiliki peran dan fungsi sebagai sarana komunikasi antar anggota masyarakat sekaligus sebagai sebuah identitas daerah. Bahasa, sastra, seni dan budaya daerah memuat nilai-nilai kearifan lokal yang perlu dilestarikan dan dikembangkan melalui pendidikan formal di sekolah. Pembelajaran bahasa daerah dapat dieksplorasi melalui keterampilan berbahasa, bersastra, dan serta berpikir sebagai fondasi kemampuan literasi.

Kemampuan literasi perlu dikembangkan dalam pembelajaran bahasa daerah melalui kemampuan menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara dan mempresentasikan dalam berbagai tujuan dengan memanfaatkan bahasa, sastra, dan budaya daerah.

Berbagai tipe teks terdapat alur pikir, struktur, dan khas teks yang dapat digunakan dalam mengoptimalkan kemampuan penggunaan bahasa daerah dalam berbagai situasi dan sebagai sarana belajar sepanjang hayat.




A. Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa & Madura Fase A (Kelas I - II SD)



Peserta didik pada akhir Fase A diharapkan memiliki kemampuan berbahasa daerah dalam melafalkan bunyi huruf, suku kata, dan kata tentang nama-nama anggota tubuh dan kata kerja dalam ragam ngoko dan krama. Peserta didik memiliki kemampuan memahami, memaknai berbahasa daerah dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar) pada jenis dongeng/dhungngèng, tembang dolanan/kèjhung èn-maènan, instruksi lisan, dan percakapan.

Peserta didik mampu berbicara sesuai dengan unggah-ungguh basa/onḍhâgghâ bhâsa tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan huruf latin dengan benar (cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.).


B. Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa & Madura Fase B (Kelas III - IV SD)



Peserta didik pada akhir fase B diharapkan mempunyai kemampuan berbahasa Jawa/Madura untuk berkomunikasi dan bersikap sesuai dengan unggah-ungguh basa/onḍhâgghâ bhâsa kepada teman sebaya dan orang yang lebih tua. Peserta didik mampu memahami dan menyampaikan pesan atau makna yang terdapat dalam teks narasi dongeng anak, geguritan/puisi anak dan basa rinengga/lalongèt.

Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara mandiri maupun berkelompok/diskusi menggunakan bahasa Jawa/Madura. Peserta didik mampu memahami penggunaan aksara Jawa (legena dan sandhangan swara)/carakan Madhurâ (aksara ghâjâng, sanḍhângan, pangangghuy). Peserta didik mampu membaca dan menulis kalimat sederhana menggunakan aksara Jawa/carakan Madhurâ serta fasih membaca teks berbahasa Jawa/Madura.

Peserta didik mahir menulis tegak bersambung dengan benar. Peserta didik mampu mempresentasikan dan menulis teks sederhana berjenis teks narasi teks deskripsi, teks rekon, teks prosedural, ataupun teks eksposisi menggunakan bahasa Jawa/Madura. Peserta didik mampu meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Jawa/Madura melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.


C. Capaian Pembelajaran Jawa & Madura Fase C (Kelas V - VI SD)



Peserta didik pada akhir fase C diharapkan memiliki kemampuan berbahasa daerah dalam memahami, mengolah, dan menginterpretasi berbagai jenis teks informatif, fiksi, dan tembang macapat (Pucung, Gambuh, Kinanthi). Peserta didik menganalisis basa rinengga (paribasan, bebasan dan saloka)/lalongèt (parèbhâsan, èbhârât, saloka) dalam teks yang dibacakan atau didengar.

Peserta didik mampu membaca aksara Jawa (pasangan dan sandhangan)/carakan Madhurâ (aksara ghâjâng, sanḍhângan, pangangghuy) sesuai kaidah. Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan menggunakan bahasa daerah sesuai kaidah dan konteks. Menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan; pilihan kata yang tepat sesuai dengan norma budaya; menyampaikan informasi dengan fasih dan santun (menggunakan bahasa krama/èngghi bhunten).

Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks prosa, puisi dan teks lain secara kreatif sesuai dengan konteks dan norma budaya; menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik menuliskan aksara Jawa (pasangan dan sandhangan)/carakan Madhurâ (aksara ghâjâng, sanḍhângan, pangangghuy) sesuai dengan kaidah.


D. Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa & Madura Fase D (kelas VII, VIII, IX SMP)



Peserta didik pada akhir fase D diharapkan memiliki kemampuan berbahasa daerah dengan santun dalam menggunakan basa rinengga/lalongèt untuk berbicara dan menyajikan gagasan sesuai unggah-ungguh basa atau onḍhâgghâ bhâsa. Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi, dan menganalisis informasi berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan aural dalam bentuk monolog, dialog, gelar wicara, teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi (cerkak/carpan, cerita wayang/topèng ḍhâlâng, geguritan/puisi, pacelathon/ḍhâ-kanḍhâ, tembang macapat/tembhâng macapat) yang beraksara latin dan /atau aksara Jawa/carakan Madhurâ.

Peserta didik mampu menulis bahasa daerah berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, kreatif menggunakan huruf latin dan Aksara Jawa/carakan Madhurâ, basa rinengga/lalongèt untuk menyajikan gagasan sesuai unggah-ungguh basa/onḍhâgghâ bhâsa, ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra sesuai unggah-ungguh basa/tata krama dalam memberikan penghargaan secara tertulis dan menulis berdasarkan fakta, pengalaman, imajinasi dalam bentuk gancaran / ghâncaran dan geguritan /puisi dan tembang macapat/tembhâng Macapat.


E. Capaian Pembelajaran Bahasa Bali Fase E (kelas X SMA/ SMK)



Peserta didik pada akhir fase E diharapkan memiliki kemampuan berbahasa daerah (Jawa dan Madura) sesuai dengan unggah-ungguh basa/ onḍhâgghâ bhâsa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam.

Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat dengan menggunanakan bahasa daerah (Jawa dan Madura). Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.


F. Capaian Pembelajaran Bahasa Bali Fase F (kelas XI, XII SMA/ SMK)



Peserta didik pada akhir fase F diharapkan memiliki kemampuan berbahasa daerah (Jawa dan Madura) sesuai dengan unggah-ungguh basa/onḍhâgghâ bhâsa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam.

Peserta didik mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa daerah (Jawa dan Madura) yang melibatkan banyak orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa daerah (Jawa dan Madura) di berbagai media untuk memelihara, melestarikan dan mengembangkan bahasa dan budaya daerah (Jawa dan Madura) sehingga memajukan peradaban bangsa.

Untuk lebih jelas dan lengkapnya, silahkan Unduh Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa & Madura Kurikulum Merdeka pada tautan berikut :


Teman-teman bingung cara unduhnya? Silahkan simak Cara Unduh Dokumen.

Capaian Pembelajaran (CP) Seluruh Mata Pelajaran lainnya dapat dilihat secara lengkap dengan cara klik gambar berikut :



Demikian informasi tentang Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa & Madura Kurikulum Merdeka yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa Timur & Madura Kurikulum Merdeka"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel