Rangkuman IPA Kelas 8 BAB 6 Kurikulum Merdeka

Ringkasan / Rangkuman Materi IPA Kelas 8 BAB 5 "Unsur, Senyawa dan Campuran" Kurikulum Merdeka - Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya Bab mengenai Struktur Bumi dan Perkembangannya merupakan bagian dari pembelajaran IPA cabang Geologi yang dipelajari di kelas 8. Dalam bab ini dibahas mengenai struktur bumi dan pergerakan lempeng sebagai dasar dari pemahaman tentang terjadinya gempa dan gunung berapi.

Menyadari letak Indonesia yang berada di pertemuan lempeng dan juga termasuk dalam kawasan Cincin Api Pasifik, maka pembelajaran bab ini menjadi sangat penting terkait bencana alam yang mungkin terjadi kapan saja.

Tidak hanya menyadari posisi tersebut, pelajar didorong untuk mencari informasi mengenai langkah-langkah yang harus dipersiapkan sebelum bencana alam datang untuk meminimalkan akibat buruk bencana, khususnya gempa bumi dan letusan gunung berapi




Ringkasan Materi IPA Kelas 8 BAB 5



A. Struktur Bumi

Perubahan pada bentang alam diakibatkan oleh tenaga pembentuk bumi atau disebut juga tenaga geologi. Tenaga ini dibagi menjadi dua macam, yaitu tenaga eksogen yang berasal dari luar bumi, seperti pelapukan, pengikisan, dan pengendapan. Yang kedua adalah tenaga endogen, yang berasal dari dalam bumi.

1. Karakteristik Lapisan Penyusun Bumi. Bagian ini adalah yang paling tipis. Tebalnya lapisan kerak bumi adalah adalah 5-70 km. Lapisan inti bumi terbagi atas dua macam, yaitu inti bagian luar dan inti bagian dalam.

2. Kerak Bumi. Bagian terluar merupakan lapisan yang paling tipis dibandingkan lapisan-lapisan lainnya. Lapisan ini terdiri atas tanah dan batuan yang mudah pecah dan mengandung berbagai unsur kimia, seperti oksigen, silikon, besi, alumunium, kalsium, magnesium, natrium, dan juga kandungan batuan berharga seperti emas, perak, platinum, atau karbon dalam bentuk berlian dan grafit.

Ada dua macam lapisan kerak bumi, yaitu kerak benua yang terdapat di daratan dan kerak samudera yang merupakan dasar laut. Ketebalan kerak benua antara 30-70 km sedangkan kerak samudera 6-11 km.

3. Mantel Bumi. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal, yaitu 2.900 km dan paling berat di antara lapisan lainnya. Sebenarnya mantel bumi juga terdiri dari dua lapisan seperti inti bumi, yaitu lapisan mantel luar dan mantel bawah atau dalam. Lapisan mantel luar lebih tipis, yaitu hanya sekitar 35-410 km, sedangkan lapisan mantel dalam 410-2.900 km. Lapisan mantel luar dan kerak bumi membentuk litosfer.

Suhu pada lapisan mantel paling luar sekitar 250°C. Lapisan mantel berbentuk padatan, terdiri dari batuan-batuan silikat yang mengandung besi dan magnesium yang bersifat mudah bergerak, terutama pada lapisan mantel dalam.

4. Inti Luar. Berbeda dari kerak dan mantel bumi, lapisan inti luar adalah satu-satunya lapisan yang terdiri dari cairan yang pekat, yang disebut cairan magma. Tidak ada air di sini, cairannya terbuat dari lelehan besi dan nikel. Ketebalan lapisan ini adalah 2.900 km – 5.100 km. Suhu di inti luar bumi berkisar antara 3.800 sampai hampir 6.000°C.

5. Inti Dalam. Lapisan inti dalam memiliki suhu tertinggi, yaitu antara 5.000-7.000°C. Ketebalannya antara 5.100-6.400 km. Selain kandungan besi dan nikel, di inti dalam juga terdapat belerang, karbon dan oksigen, serta silikon dan kalium dalam jumlah sedikit.


B. Lempeng Tektonik


Litosfer atau lempeng tektonik adalah bagian kerak bumi dan mantel luar. Litosfer berasal dari dua kata Bahasa Yunani, yaitu lithos yang artinya batuan dan sphaira yang artinya lapisan. Jadi litosfer adalah lapisan batuan. Lapisan mantel yang berisi cairan magma disebut sebagai astenosfer.

Lempeng di tulis dalam Bahasa Inggris yakni plate. Menurut Alfred Wegener, awalnya bumi ini merupakan satu daratan besar yang merupakan gabungan dari seluruh benua. Ia menyebutkan satu daratan ini sebagai Pangaea, artinya 'satu bumi'.

Menurutnya, dahulu bumi terbagi menjadi dua daratan besar. Daratan pertama yaitu Gondwana, yang terdiri dari Australia, Antartika, Amerika Selatan, Afrika, dan India. Daratan kedua yaitu Laurasia yang terdiri dari Amerika Utara, Eropa, dan sebagian besar negara Asia.

Ada tiga macam gerakan lempeng yang terjadi di dunia ini yaitu Transform, Konvergen dan Divergen.

1. Pergerakan Divergen atau Saling Menjauh. Gerakan dua lempeng yang saling menjauh disebut pergerakan divergen yang membentuk renggangan atau area kosong sehingga nantinya diisi oleh material yang naik dari lapisan di bawahnya.

2. Pergerakan Konvergen atau Saling Bertumbukan Pergerakan Konvergen adalah gerakan dua lempeng yang saling mendekati, sehingga saling bertabrakan/bertumbukan. Terjadinya gerakan konvergen dapat membentuk palung di dalam laut atau pe gunungan tinggi dan gunung berapi. Pengunungan Himalaya terbentuk dari pergerakan konvergen antara lempeng benua Hindia dan Eurasia. Negara kita, Indonesia, terletak di daerah pertemuan tiga lempeng, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Indo Australia.

3. Pergerakan Transform atau Saling Berpapasan. Pergerakan Transform terjadi karena adanya gesekan berlawanan arah pada dua lempeng yang saling berpapasan kemudian mengalami gerakan mendatar (disebut sesar mendatar) dan memanjang. Gesekan dengan energi yang terakumulasi inilah yang menyebabkan terjadinya gempa bumi dengan kedalaman dangkal.


C. Gempa Bumi


Gempa bumi adalah bencana yang dapat membawa kerusakan besar, baik pada bangunan, jalan, jembatan, alam, bahkan hingga merenggut nyawa manusia. Sesungguhnya dalam satu tahun terjadi 10.000-30.000 gempa bumi akibat pergerakan lempeng, baik secara konvergen, divergen, dan transform.

Gempa bumi terjadi karena adanya gerakan lempeng bumi atau disebut juga gempa tektonik. Gempa bumi juga dapat terjadi karena pergerakan magma dalam gunung berapi akibat tekanan gas, yang disebut sebagai gempa vulkanik. Peristiwa alam lain yang dapat menyebabkan gempa yaitu tanah longsor, yang disebut sebagai gempa runtuhan.

Selain itu gempa juga dapat disebabkan oleh jatuhnya benda langit yang berukuran besar dan berat contohnya meteorit dan asteroid. Gempa seperti ini disebut gempa tumbukan. Gempa bumi juga bisa dibuat oleh manusia apabila kita mengunakan bahan peledak berskala besar, misalnya untuk meruntuhkan gedung-gedung tinggi. Gempa seperti ini disebut gempa buatan.

Sumber di dalam bumi, tempat terjadinya gempa atau titik pusat gempa disebut hiposentrum. Daerah di bagian kerak bumi atau permukaan bumi yang berada tepat di atas hiposentrum disebut episentrum.

Gempa bumi melepaskan energi dalam bentuk getaran, yang disebut sebagai gelombang seismik, yang merambat, baik di dalam lempeng bumi dan juga di kerak atau permukaan bumi.

Alat untuk mengukur besarnya getaran gempa bumi disebut sebagai seismograf. Alat ini mengukur energi gempa bumi di episentrum. Diagram hasil pengukuran seismograf disebut seismogram.

Kekuatan gempa bumi diukur dalam Skala Richter (SR). Skala ini diusulkan oleh seorang ahli Fisika dari Amerika bernama Charles Richter pada tahun 1935. Dengan makin banyaknya seismograf yang digunakan di berbagai belahan dunia maka skala yang digunakan untuk mengukur gempa secara tepat adalah skala Momen Magnitudo (M).

1. Bencana yang Terjadi Setelah Gempa
a. Gempa Susulan
b. Tsunami


D. Gunung Berapi


Indonesia termasuk dalam wilayah cincin gunung api Pasifik. Indonesia memiliki sekitar 500 gunung berapi yang 127 di antaranya berstatus aktif. Manfaat Memiliki Banyak Gunung Berapi
1. Banyak sumber mineral dalam bentuk batuan bijih logam yang terletak pada batas lempeng.
2. Sumber energi berupa minyak bumi yang berasal dari fosil yang mengalami dekomposisi dalam jangka waktu berjuta-juta tahun sehingga membentuk hidrokarbon dan membentuk minyak bumi.
3. Tidak hanya berupa minyak bumi, sumber energi lain yang dapat dimanfaatkan adalah gas bumi atau yang disebut sebagai energi geotermal.
4. Materi yang dikeluarkan oleh gunung berapi, termasuk debu vulkanik akan terdekomposisi dan mengalami perubahan sehingga lamakelamaan membentuk tanah yang paling subur di bumi ini.
5. Gunung berapi juga menyuguhkan keindahan alam sebagai salah satu daya tarik pariwisata suatu daerah.


Untuk Rangkuman/Ringkasan Materi Kelas 8 Mapel IPA Semester 1 & 2 Kurikulum Merdeka dapat dilihat secara lengkap dengan cara klik gambar berikut :



Demikian informasi tentang Rangkuman IPA Kelas 8 BAB 6 Kurikulum Merdeka yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Rangkuman IPA Kelas 8 BAB 6 Kurikulum Merdeka"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel