Modul Ajar Deep Learning IPA Kelas 7

Contoh Modul Ajar Deep Learning Mata Pelajaran IPA Kelas 7 SMP Tahun 2025/2026 - Modul ajar ini dirancang untuk peserta didik kelas VII semester Ganjil pada mata pelajaran IPA, dengan membahas Hakikat Ilmu Sains, Pengukuran, dan Metode Ilmiah. Modul ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman dan membangun pondasi berpikir ilmiah bagi peserta didik yang memiliki beragam tingkat pemahaman awal mengenai konsep dasar sains. Meskipun beberapa peserta didik mungkin familiar dengan contoh sains dalam kehidupan sehari-hari, mereka belum tentu memahami hakikat sains, pentingnya pengukuran, dan langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis.

Secara ringkas, materi pembelajaran berfokus pada pengenalan hakikat Sains sebagai ilmu pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia fisik, beserta cabang-cabang ilmunya seperti Biologi, Fisika, Kimia, Geologi, Astronomi, dan Ekologi. Modul ini juga menjelaskan peran ilmuwan Sains dan pentingnya laboratorium IPA sebagai tempat kerja ilmiah.

Lebih lanjut, materi ini memperkenalkan konsep metode ilmiah sebagai cara berpikir runtut dalam melakukan penyelidikan, meliputi tahapan pengamatan, hipotesis, rancangan percobaan, eksperimen, pengumpulan data, dan penarikan kesimpulan. Terakhir, dibahas pula pentingnya pengukuran dalam eksperimen, serta perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan.




Berdasarkan materi yang diberikan, tiga dimensi Profil Lulusan yang paling relevan adalah Bernalar Kritis, Kreatif, dan Mandiri. Bernalar Kritis melibatkan kemampuan melakukan pengamatan, merumuskan pertanyaan, membuat hipotesis, merancang dan melaksanakan percobaan, serta menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah. Kreatif mendorong peserta didik untuk merancang percobaan dan menemukan cara inovatif dalam menyajikan data dan kesimpulan ilmiah. Mandiri melatih peserta didik untuk mengambil inisiatif dalam melaksanakan tahapan metode ilmiah, mengumpulkan data, dan membuat kesimpulan secara mandiri, meskipun dalam konteks bimbingan.

Tujuan pembelajaran spesifik meliputi peserta didik mampu menjelaskan definisi Sains, cabang-cabang ilmunya, serta perannya dalam kehidupan dengan benar setelah menyimak paparan materi dan berdiskusi. Selain itu, peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi tahapan metode ilmiah dengan tepat melalui studi kasus sederhana, dan membedakan besaran pokok dan besaran turunan dengan jelas setelah berdiskusi dan melakukan pengamatan. Topik pembelajarannya mencakup "Apa Itu Sains?", "Cabang-Cabang Ilmu Sains", "Laboratorium IPA: Keselamatan dan Fungsi", "Metode Ilmiah", "Merancang Percobaan", dan "Pengukuran dan Satuan".

Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Project-Based Learning (PJBL) sederhana dengan fokus pada perancangan percobaan. Dalam praktik pedagogis untuk Bernalar Kritis, guru akan menyajikan kasus atau fenomena alam sederhana yang memicu pertanyaan, mengajak peserta didik merumuskan hipotesis, membimbing identifikasi variabel, dan memfasilitasi diskusi tentang pengumpulan dan analisis data.

Untuk dimensi Kreatif, peserta didik diberikan kebebasan merancang percobaan sederhana dan didorong untuk berpikir tentang cara unik menyajikan hasil pengamatan. Sementara untuk Mandiri, peserta didik akan diberikan tugas individu atau kelompok kecil untuk merancang langkah-langkah percobaan dan mencari informasi tambahan, serta diberikan kesempatan untuk mempresentasikan ide rancangan mereka secara mandiri.

Kemitraan pembelajaran melibatkan orang tua untuk mendukung anak mengamati fenomena di sekitar rumah, dan identifikasi ekstrakurikuler seperti Klub Sains untuk mengembangkan keterampilan eksperimen. Lingkungan belajar akan mencakup ruang kelas yang fleksibel untuk diskusi kelompok dan presentasi, dengan papan tulis/proyektor, dan jika memungkinkan, kunjungan singkat ke laboratorium sekolah. Pemanfaatan digital akan melibatkan proyektor untuk slide presentasi, akses internet untuk video demonstrasi, dan alat bantu presentasi digital seperti PowerPoint atau Google Slides.

Asesmen pembelajaran dilakukan dalam tiga tahap. Asesmen awal pembelajaran bertujuan mengidentifikasi pemahaman awal peserta didik mengenai konsep dasar sains dan peran ilmuwan, dengan jenis asesmen diagnostik berupa kuis (pertanyaan lisan atau tertulis). Asesmen proses pembelajaran bertujuan mengukur partisipasi aktif, kemampuan bernalar kritis, dan kreativitas dalam merancang percobaan, dengan jenis asesmen formatif berupa observasi dan penilaian kinerja kelompok menggunakan rubrik. Terakhir, asesmen akhir pembelajaran bertujuan mengevaluasi pemahaman individual peserta didik tentang konsep inti, metode ilmiah, dan pengukuran, dengan jenis asesmen sumatif berupa soal pilihan ganda.


Download Modul Ajar Deep Learning Jenjang SMP



Untuk memudahkan para pendidik dalam mempersiapkan pembelajaran, modul ajar IPA Kelas VII Semester Ganjil Tahun Ajaran 2025/2026 ini akan disediakan dalam format yang mudah diakses.

Modul ajar ini dapat diunduh secara daring melalui tautan yang akan disediakan di platform Sinau-Thewe.com. Proses unduh dirancang agar sederhana dan cepat, memungkinkan guru untuk segera mendapatkan akses ke seluruh materi, tujuan pembelajaran, strategi, hingga rubrik asesmen yang detail. Hal ini diharapkan dapat mendukung efektivitas pengajaran dan pembelajaran di kelas.

Kami mendorong para guru untuk memanfaatkan fasilitas unduh ini sebagai bagian dari persiapan mengajar yang menyeluruh. Dengan memiliki modul ajar ini, guru dapat memastikan bahwa materi disampaikan secara sistematis dan sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan, sehingga peserta didik dapat mengembangkan keterampilan digital dan generik yang krusial untuk masa depan mereka.



Demikian informasi tentang Modul Ajar Deep Learning IPA Kelas 7 yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

1 Response to "Modul Ajar Deep Learning IPA Kelas 7"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel